Menganalisis 30 Jurnal
Nama: Irvan Mardiansyah
NPM: 202246500730
Kelas: R3J
Mata Kuliah: Filsafat Seni
Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
Refrensi 30 Jurnal
1. KAJIAN MIMESIS DALAM NOVEL DOA CINTA KARYA SIRIN M.K
https://conference.unsri.ac.id/index.php/SNBI/article/download/1301/703
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam novel Doa Cinta karya Sirin M.K. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berkaitan dengan mimesis dalam novel tersebut. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Unsur mimesis dalam novel Doa Cinta adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh penulis dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya beliau. Unsur mimesis dapat dilihat dari latar, suasana, tokoh, dan alur yang digunakan dalam novel tersebut.
2. ANALISIS CERITA PUSUK BUHIT PADA MASYARAKAT BATAK TOBA BERDASARKAN PENDEKATAN MIMETIK
http://digilib.unimed.ac.id/41233/1/Fulltext.pdf
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam cerita rakyat Pusuk Buhit yang berasal dari masyarakat Batak Toba. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pustaka dan wawancara. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Jurnal ini menemukan bahwa unsur mimesis dalam cerita rakyat Pusuk Buhit dapat dilihat dari latar, suasana, tokoh, dan alur yang digunakan dalam cerita tersebut, lalu jurnal ini juga menjelaskan bahwa cerita rakyat Pusuk Buhit menggambarkan berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat Batak Toba, seperti kemiskinan, percintaan, terlalu memanjakan anak, dan pengkhianatan.
3. PLANETARIUM DI MANADO (MIMESIS DALAM ARSITEKTUR)
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/download/4876/pdf
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas tentang proses perancangan planetarium di Manado dengan menggunakan tema mimesis dalam arsitektur. Mimesis adalah konsep yang mengutamakan pengimitasian bentuk dan borrowing (peminjaman) dari objek-objek tertentu. Jurnal ini menampilkan beberapa gambar dan sketsa yang menggambarkan rancangan planetarium, baik dari segi bentuk, ruang, fungsi, maupun material.
Unsur mimesis dalam rancangan planetarium di Manado adalah sebagai berikut:Bentuk bangunan planetarium yang menyerupai bola langit, yang merupakan simbol dari jagad raya dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
Bentuk atap planetarium yang menyerupai cincin Saturnus, yang merupakan salah satu planet yang paling menarik dan unik di tata surya. Bentuk fasad planetarium yang menyerupai permukaan bulan, yang merupakan satelit alami bumi yang paling dekat dan sering terlihat di langit malam, dan lain-lain.
4. EMOSI ESTETIS PADA LUKISAN “IBU DAN ANAK” KARYA BASOEKI ABDULLAH
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/download/36724/18762
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang makna simbolik dari lukisan “Ibu dan Anak” yang menggambarkan seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para penikmatnya. Pengkaji menggunakan pendekatan teori kritik Clive Bell (significant form) untuk menganalisis unsur-unsur visual, seperti bentuk, warna, garis, dan tekstur, yang mencerminkan perasaan dan pandangan van Gogh tentang kehidupan dan kematian. Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dan proses pembuatan lukisan “Ibu dan Anak”. Unsur significant form di dalam jurnal ini adalah unsur-unsur visual yang menimbulkan respons estetis pada penikmat seni, tanpa memperhatikan makna atau konten dari lukisan tersebut, seperti warna, bentuk, garis, dan tekstur.
5. Henri de Toulouse-Lautrec - "At the Moulin Rouge"
At the Moulin Rouge" adalah lukisan yang lebih realistis dan menggambarkan kehidupan malam di Paris. Lukisan ini menggambarkan penari La Goulue dan penari tap lainnya di Moulin Rouge, sebuah kabaret terkenal. Lukisan ini menggunakan warna-warna yang lebih gelap dan lebih lembut, dan kuasannya lebih halus dan terkontrol.
Lukisan ini menangkap kehidupan malam dengan penuh semangat. Membandingkannya dengan pemandangan malam hari karya Van Gogh mungkin akan mengungkap interpretasi berbeda mengenai latar serupa.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131662618/pendidikan/Sejarah+Seni+Rupa+Barat+II.pdf
6. Edvard Munch - "The Scream"
Meskipun dari genre yang berbeda, karya Munch ini menunjukkan ekspresi emosi yang kuat dan mungkin bisa dibandingkan dalam hal penggunaan warna dan ekspresi emosional.
"Starry Night Over the Rhône" : Post-Impresionis, ditandai dengan sapuan kuas yang ekspresif, warna-warna cerah, dan rasa gerakan dan energi. "The Scream" : Ekspresionis, dicirikan oleh bentuk-bentuk yang terdistorsi, warna-warna berani, dan intensitas emosional yang mentah.
"Starry Night Over the Rhône" : Membangkitkan rasa kagum, takjub, dan terhubung dengan luasnya alam semesta. "The Scream" : Menyampaikan perasaan takut, cemas, dan kerentanan kondisi manusia dalam menghadapi kecemasan eksistensial.
https://owlcation.com/humanities/The-Scream-by-Edvard-Munch-a-critical-analys
7. PENDEKATANTEORI MIMESIS DALAM PENGKARYAAN SENI SERAMIK
https://ir.unimas.my/id/eprint/20629/1/Pendekatan%20teori%20mimesis%20dalam%20pengkaryaan%20seni%20seramik%20(24%20pgs).pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal yang satu ini sang pengkaji membahas tentang penggunaan teori mimesis dalam pengkaryaan seni seramik. Pengkaji juga menguraikan konsep mimesis dalam seni rupa dan seni seramik di dalam jurnal ini, serta memberikan contoh-contoh karya seni seramik yang mengaplikasikan teori mimesis. Jurnal ini juga menjelaskan proses dan teknik pembuatan seni seramik dengan menggunakan teori mimesis.
8. Perancangan Game Fighting Peresean Sebagai Media Pengenalan Budaya Suku Sasak
https://jti.respati.ac.id/index.php/jurnaljti/article/download/256/235?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang bagaimana membuat sebuah game yang bergenre fighting dengan mengambil tema budaya peresean, yaitu sebuah adat istiadat suku Sasak di Lombok yang menggunakan rotan dan tameng sebagai senjata.
Unsur mimesis di dalam jurnal tersebut adalah penggunaan elemen-elemen visual, audio, dan interaktif yang mencerminkan realitas budaya peresean. Misalnya, pengkaji menggunakan gambar-gambar yang menampilkan pemandangan, pakaian, senjata, dan gerakan-gerakan peresean yang sesuai dengan kenyataan. pengkaji juga menggunakan suara-suara yang menggambarkan suasana, musik, dan dialog-dialog peresean yang otentik. pengkaji juga membuat sistem permainan yang memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi dan tantangan peresean, seperti memilih karakter, mengatur strategi, dan mengontrol gerakan. Dengan demikian, pengkaji telah berhasil membuat game yang meniru atau merepresentasikan budaya peresean dengan baik.
9. ANALISIS PENGGUNAAN MIMESIS BAHASA JEPANG YANG MENGGAMBARKAN PERASAAN DALAM MANGA BLACK CLOVER KARYA TABATA YUUKI
https://repository.stba-jia.ac.id/394/
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang penggunaan mimesis bahasa Jepang yang menggambarkan perasaan dalam manga Black Clover karya Tabata Yuuki. Mimesis adalah kata-kata yang menirukan suara perasaan manusia dan suatu keadaan, dalam bahasa Jepang mimesis banyak digunakan dalam perckapan sehari-hari, seperti percakapan dalam komik. Manga Black Clover adalah sebuah manga yang bergenre fantasi dan aksi yang menceritakan tentang petualangan Asta dan Yuno, dua anak yatim yang bercita-cita menjadi Raja Penyihir.
Pengkaji kemudian menyimpulkan bahwa mimesis adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan secara lebih hidup dan menarik dalam bahasa Jepang, khususnya dalam manga. Pengkaji juga berharap bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peminat mimesis yang terkandung di dalam manga.
10. STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO
http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1699/1713
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi, seorang jenderal Jepang yang memimpin pertahanan Pulau Iwo Jima melawan serangan Amerika Serikat pada Perang Dunia II, yang tercermin dalam novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi Kumiko. Novel ini adalah sebuah karya sastra yang berdasarkan pada fakta sejarah, namun juga mengandung unsur fiksi dan imajinasi. Pengkaji menggunakan pendekatan mimesis, yaitu pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra dan realitas, untuk menganalisis novel tersebut.
Novel ini menunjukkan hubungan mimesis yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana novel tersebut meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi imajinasi dan interpretasi pembaca. Novel ini juga mengandung pesan moral dan humanis tentang perang dan kemanusiaan.
11. ANALISIS MAKNA MIMESIS DALAM SERIAL ANIME NIHON NO MUKASHI BANASHI
https://repository.stba-jia.ac.id/311/
Pada Jurnal ini pengkaji membahas tentang makna mimesis yang terdapat dalam serial anime Nihon no Mukashi Banashi, yaitu sebuah serial anime yang mengadaptasi cerita-cerita rakyat Jepang yang berasal dari berbagai daerah dan zaman. Mimesis kata adalah kata-kata yang menirukan suara, perasaan, atau keadaan yang ada di dunia nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna mimesis dalam serial anime tersebut serta mengetahui klasifikasi masing-masing mimesis. Pengkaji juga menunjukkan bahwa mimesis memiliki makna yang beragam dan bervariasi, tergantung pada konteks, latar belakang, dan pengalaman pembaca atau penonton.
12. SURGA DALAM MIMESIS: REPRESENTASI SURGA DALAM CERPEN ‘SANG PENDETA DAN KEKASIHNYA’ KARYA YUKIO MISHIMA
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/2882/2276/7851
Pengkaji memilih cerpen ini karena cerpen ini mengandung tiga representasi surga yang berbeda dari tiga tokoh utama, yaitu narator, Sang Pendeta, dan Selir Agung. Pengkaji berpendapat bahwa representasi surga ini mencerminkan pandangan dan keinginan masing-masing tokoh, serta menggambarkan konflik antara idealisme dan realisme, spiritualitas dan materialisme, serta moralitas dan hedonisme.
Pengkaji menyimpulkan bahwa cerpen ‘Sang Pendeta dan Kekasihnya’ adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai estetika dan filosofis yang tinggi. Cerpen ini berhasil menampilkan tiga representasi surga yang berbeda dengan cara yang realistis dan dramatis. Cerpen ini juga menunjukkan hubungan mimesis yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana cerpen ini meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi imajinasi dan interpretasi pembaca. Cerpen ini juga mengandung pesan moral dan humanis tentang surga dan kemanusiaan.
13. EMOSI ESTETIS PADA LUKISAN “IBU DAN ANAK” KARYA BASOEKI ABDULLAH
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/download/36724/18762
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang makna simbolik dari lukisan “Ibu dan Anak” yang menggambarkan seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para penikmatnya. Pengkaji menggunakan pendekatan teori kritik Clive Bell (significant form) untuk menganalisis unsur-unsur visual, seperti bentuk, warna, garis, dan tekstur, yang mencerminkan perasaan dan pandangan van Gogh tentang kehidupan dan kematian. Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dan proses pembuatan lukisan “Ibu dan Anak”. Unsur significant form di dalam jurnal ini adalah unsur-unsur visual yang menimbulkan respons estetis pada penikmat seni, tanpa memperhatikan makna atau konten dari lukisan tersebut, seperti warna, bentuk, garis, dan tekstur.
14. DALONGDALAM LUKISAN SUREALIS
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/105422/102096
Pada Jurnal ini sang pengkaji membahas tentang penggunaan alat adat dan kebudayaan Aceh yang bernama dalong dalam penciptaan karya seni lukis aliran surealis. Dalong adalah alat yang digunakan untuk meletakkan berbagai hidangan dalam setiap upacara adat Aceh. Pengkaji berpendapat bahwa dalong telah terpinggirkan oleh perkembangan zaman dan ingin mengungkapkan eksistensinya melalui karya seni lukis. Pengkaji menggunakan aliran seni surealis, yaitu aliran seni yang bersifat mustahil pada kenyataan dan lebih mengarah pada visualitas alam mimpi. Unsur mimesis di dalam jurnal ini adalah penggunaan fakta budaya sebagai latar belakang karya seni lukis, yaitu adat dan kebudayaan Aceh yang menggunakan dalong dalam setiap upacara. Pengkaji menggunakan sumber-sumber budaya, seperti buku, jurnal, artikel, dan internet, untuk mendukung analisisnya.
15.ADAPTASI SUREALISME DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/download/336/261
Pada jurnal “Adaptasi Surealisme dalam Rancangan Arsitektur” membahas tentang bagaimana arsitektur dapat mencerminkan dunia bawah sadar kita dengan cara yang kreatif dan unik. Jurnal ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Sebagai contoh, jurnal ini menunjukkan bangunan yang terinspirasi dari surealisme, seperti Crooked House di Polandia, dan Fred and Ginger di Ceko. Jurnal ini mengajak kita untuk melihat arsitektur sebagai sebuah bentuk seni yang dapat mengekspresikan hal-hal yang tidak biasa dan menarik.
16. KRISIS MORAL DALAM KARYA SENI LUKIS SUREALIS
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/108115/103155
Pada Jurnal ini sang pengkaji membahas tentang bagaimana seniman lukis surealis menggambarkan keadaan krisis moral yang terjadi di masyarakat saat ini dengan cara yang kreatif dan unik. Jurnal ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Unsur Mimesis dalam karya lukis surealis adalah proses peniruan kenyataan yang dilakukan oleh seniman dengan cara yang tidak realistis, tetapi lebih berdasarkan pada dunia bawah sadar, mimpi, dan fantasi. Seniman surealis mencoba untuk mengekspresikan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh logika dan akal sehat, tetapi memiliki makna simbolis dan psikologis. Dengan demikian, karya lukis surealis bukanlah sekadar reproduksi kenyataan, tetapi juga merupakan interpretasi kenyataan yang bersifat kritis dan kreatif.
17. Judul ANALISIS STRUKTUR KOREOGRAFI TARI PAKUJAJAR BERDASARKAN TEORI MIMESIS PLATO
Tari Pakujajar
Jurnal ini membahas tentang struktur koreografi tari Pakujajar, sebuah tarian khas Kota Sukabumi yang berasal dari cerita legenda, yang direpresentasikan berdasarkan teori mimesis Plato, yaitu teori yang berpandangan bahwa karya seni adalah suatu bentuk tiruan dari alam dan juga kehidupan manusia.
Jurnal ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan pendekatan teori semiotika Roland Barthes, untuk menganalisis makna primer, sekunder, dan tersier dari tari Pakujajar. Penulis juga melakukan studi kepustakaan dari berbagai sumber, baik buku, artikel, maupun arsip seni rupa. Penulis menemukan bahwa tari Pakujajar merepresentasikan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Sunda, yang terdiri dari cageur, bageur, bener, pinter, dan singer. Hal tersebut terlihat dari makna filosofis ragam-ragam gerak tari Pakujajar, seperti gerakan adeg-adeg, sirig, sembah, jangkung ilo, gedig, capang, nyawang, jalak pengkor, gedut, laras konda, dan mincid.
18. ANALISIS PENDEKATAN MIMETIK DALAM NOVEL GANJIL GENAP KARYA ALMIRA BASTARI
Jurnal ini membahas tentang kajian mimesis dalam novel Ganjil Genap karya Almira Bastari, yaitu sebuah novel yang mengisahkan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Irkham untuk menuntut ilmu di Jerman dan menemukan cinta sejatinya.
Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan struktural, mimesis, sosiopsikologis, dan moral, untuk menganalisis gambaran perilaku para tokoh cerita dan peristiwa dalam novel Ganjil Genap. Penulis juga melakukan studi kepustakaan dari berbagai sumber, baik buku, artikel, maupun arsip seni rupa. Penulis menemukan bahwa novel Ganjil Genap merepresentasikan nilai-nilai kehidupan manusia, seperti pendidikan, agama, cinta, keluarga, dan sosial, yang ditiru dari alam dan kehidupan nyata.
19. ANALISIS NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PENDEKATAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
Jurnal ini membahas tentang analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, yaitu sebuah novel yang mengisahkan tentang perjuangan seorang guru dan murid-muridnya di sebuah sekolah miskin di Belitong.u
Jrnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan struktural, untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam novel Laskar Pelangi, yaitu tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. Penulis juga menggunakan pendekatan sosiologis, psikologis, dan moral, untuk menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dalam novel Laskar Pelangi, yaitu biografi pengarang, latar belakang sosial budaya, nilai-nilai pendidikan, dan relevansi dengan pembelajaran sastra di sekolah. Penulis menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
20. PENDEKATAN KONSEP MIMESIS DALAM MENGEKPRESIKAN IDE KEDALAM BENTUK KARYA SASTRA
https://media.neliti.com/media/publications/289254-pendekatan-konsep-mimesis-untuk-meningka-5ec45441.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
pada jurnal ini saya dapati bahwa pengkaji juga menggunakan teori mimesis tetapi memiliki fokus yang berbeda dengan saya. pada jurnal ini pengkaji menggunakan teori mimesis sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan mengekspresikan ide ke dalam karya sastra sementara saya memiliki fokus terhadap karya lukis. Pengkaji juga menggunakan pendekatan teori mimesis secara bertahap, mulai dari brainstorming mengenai definisi, sejarah dll, lalu sang pengkaji masuk ke tahap berikutnya yakni meminta para mahasiswa/i untuk memahami konsep mimesis literatur-literatur yang bisa mereka dapatkan melalui library research maupun internet research, lalu lanjut untuk menggali ide-ide kreatif mereka dan menuangkannya pada sebuah karya sastra berupa puisi, prosa, atau drama, lalu tahap terakhir para mahasiswa/i mempresentasikan hasil kerja mereka, mengkritisi hasil kerja temannya, lalu membuat kesimpulan.
21.Teori Mimesis Dalam Novel Tarian Setan Karangan Saddam Hussein
https://repository.petra.ac.id/16016/1/Publikasi1_06003_706.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada jurnal ini pengkaji juga menggunakan teori mimesis pada tulisannya namun untuk objek yang di bahas berbeda dengan objek yang akan saya bahas pada artikel ilmiah saya. Di sini pengkaji mengaplikasikan teori mimesis ke dalam novel “Tarian Setan” karangan Saddam Hussein, pada jurnal ini sang pengkaji menganalisis novel tersebut mulai dari para tokoh hingga ke jalan ceritanya seperti konflik dll. Menurut sang pengkaji unsur mimesis yang ada di dalam novel tersebut yang tidak kalah menonjolnya adalah pada bagian akhir cerita yang berjudul “Hancurnya Menara Kembar” karena pada bagian cerita tersebut menceritakan secara detail strategi peperangan antar kubu, sehingga memperjelas bahwa apa yang dituangkan oleh sang penulis ke dalam novel tersebut sudah ada di dunia nyata atau merupakan mimesis dari dunia nyata.
22. ANALISIS ELEMEN VISUAL GAME “PAMALI” DENGANM ENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI MIMESIS PLATO
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1670861&val=18106&title=Analisis%20Elemen%20Visual%20Game%20Pamali%20Dengan%20Menggunakan%20Pendekatan%20Teori%20Mimesis%20Plato
Pada jurnal ini sang pengkaji juga menggunakan teori mimesis tulisannya, pada jurnal ini sang pengkaji membahas mengenai suatu game bernama “Pamali” besutan dari Storytale Studio. Di sini pengkaji menggunakan teori mimesis untuk menganalisis beberapa elemen visual yang terdapat pada game Pamali salah satunya adalah latar game tersebut contohnya visualisasi latar dari halaman yang luas di malam hari dengan grading warna gelap lalu ada tambahan asset pohon beringin besar dengan ayunan yang tergantung pada salah satu tangkainya, konsep dari latar tersebut merupakan sebuah imitasi dari dunia nyata yang dimana pohon beringin dinilai memiliki kesan angker karena bentuknya yang besar menjulang. Teori mimesis sangat membantuk pengkaji dalam mengkaji tulisannya untuk mengetahui konsep perancangan atau ide utama dari elemen visual yang terdapat pada game tersebut.
23.Penerapan Mimesis Dalam Novel Empress Orchid Karya Anchee Min
http://seminar.bsi.ac.id/snit/index.php/snit-2018/article/download/77/89
Pada jurnal ini sang pengkaji menganalisi isi dari novel Empress Orchid karya Anchee Min menggunakan teori mimesis. Di sini pengkaji menganalisis aspek latar belakang dari tokoh Orchid dan Mengaitkan hubungannya dengan aspek sosial politik dalam dunia nyata yang di tulisakan ke dalam sebuah tabel-tabel sehingga tersusun rapih. Sang pengkaji membuat kesimpulan bahwa tokoh Orchid adalah seorang yang cerdas, tegar, gigih, keras kepala, ambisius, realistis, tetapi sangat menyayangi keluarganya. Lalu unsur mimesis yang terdapat dalam novel tersebut ada pada aspek-aspek sosial politik dalam karyanya yang memiliki hubungan dengan aspek sosial yang terjadi di dalam dunia nyata.
24. MENGANALISIS GAME NITENDO
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/serupa/article/download/14852/14408
Pada jurnal ini sang pengkaji membuat penjelasan mengenai tugas lukis nya yang terinspirasi dari nintendo yang merupakan sebuah developer sekaligus publisher game yang ada di dunia nyata. Di sini sang pengkaji menggunakan game-game dari nintendo sebagai objek refrensi untuk karya nya, sang pengkaji membuat lukisannya melalui visualisasi untuk mengolah kembali hasil pengamatannya terhadap video game nintendo yang pernah ia mainkan lalu menggabungkannya dengan karakter atau figur yang telah diciptakan oleh samg pengkaji itu sendiri. Aspek mimesis dari karya tersebut ada pada refrensi nya/inspirasi nya yang berasal dari sebuah developer game besar yang ada di dunia nyata yaitu nintendo, yang telah menciptakan beberapa game ternama seperti Super Mario Bros, Pokemon, dan The Legend Of Zelda.
25. Representasi Mooi Indie dalam Lukisan Jelekong
https://journal.isi.ac.id/index.php/ars/article/view/5715
Dalam Jurnal Lukisan Jelekong ini yang dibuat pada tahun 2019 dan 2020 menggambarkan elemen khas yang umumnya terdapat dalam karya seni Mooi Indie, meliputi gunung, sawah, pohon, serta objek lain yang menampilkan panorama alam Indonesia yang hijau. Namun, keindahan alam yang terpictur dalam lukisan-lukisan tersebut serupa dengan pemandangan alam yang ada di negara-negara Eropa, sesuai dengan gaya khas lukisan Mooi Indie. Di samping itu, lukisan Jelekong yang dihasilkan pada periode tersebut sering menggambarkan panorama alam yang berbeda dengan yang sebenarnya ada di Kampung Jelekong. Di daerah persawahan Jelekong, gunung tidak berada dalam jarak yang dekat, tidak terdapat sungai yang menjadi pembatas antara sawah di bagian kanan dan kiri, dan juga tidak dikelilingi oleh hutan yang lebat seperti yang kerap digambarkan dalam lukisan Jelekong. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa lukisan Jelekong cenderung bersifat imajiner, mungkin saja sang pelukis membayangkan alam di tempat lain di luar Kampung Jelekong atau terinspirasi oleh lukisan pemandangan Barat yang kemudian diaplikasikan dalam karya seni lukisan Jelekong.
26.KAJIAN MIMESIS PADA NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA
http://eprints.unram.ac.id/3823/1/jurnal.docx
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas mengenai novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan teori mimesis. Salah satu tujuan ia membuat jurnal ini adalah untuk mengetahui cerminan sejarah yang benar-benar terjadi dalam novel tersebut yang bisa dibilang adalah imitasi dari suatu hal yang ada di dunia nyata. Sang pengkaji pun menemukan sebagai berikut, yang pertama ada kondisi sosial budaya pada masa kolonial yaitu diskriminasi berdasarkan ras, yang kedua ada budaya sungkem pada masyarakat jawa, yang ketiga ada sistem patriarki, dan yang terakhir ada stratifikasi sosial pada masa Kolonial, terdiri dari dua tingkatan yang pertama priayi dan yang kedua masyrakat biasa.
27. Tinjauan Seni Rupa Aliran Seni Rupa dan Periode Seni Rupa Modern Indonesia
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/aliran_seni_rupa_dan_periode_SR_baru_Indonesia_deddyawardwidyalaksana.pdf
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas tentang pengertian, sejarah, karakteristik, dan contoh-contoh aliran seni rupa yang berkembang di Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga masa modern. Jurnal ini juga menjelaskan tentang periode-periode seni rupa modern Indonesia, yaitu periode perintis (1900-1945), periode kemerdekaan (1945-1965), periode orde baru (1965-1998), dan periode reformasi (1998-sekarang). Unsur mimesis dalam seni rupa adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh seniman dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya mereka. Unsur mimesis dapat dilihat dari berbagai aliran seni rupa, seperti naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, surealisme, kubisme, abstraksionisme, dan lain-lain.
28. Analisis Karya “Waiting For Ratu Adil” Karya Astari Rasjid
Analisis : Mengamati bahasa rupa lukisan Astari Rasjid yang berjudul “Waiting for Ratu Adil” dengan cara menganalisis dari segi aspek bahasa, discourse analysis, dan psicoanalisis. Dari yang di dapat dari analisis karya ratu rasjid ini yaitu terdapat pengkayaan sudut pandang dalam mengapresiasi karya seni lukis. Seniman menggunakan objek yang sangat dekat (close up) dengan pengamatnya, sehingga bahasa tubuh ketiga objek tersebut tampak sangat jelas. Pengamat menangkap adanya pertukaran jelas bahasa dan menangkap narasi yang disampaikan. Untuk objek ratu adil ini merupakan tradisi mitos yang disandingkan dengan tradisi mitos modern pada ruang waktu modern. Aspek sendiri psychoanalysis ingin memperlihatkan secara eksplisit untuk memunculkan isu gender. Bahasa rupa yang terdapat dalam lukisan “Waiting for Ratu Adil” ini ialah karya yang kaya akan makna-makna yang tersembunyi.
29. Significant Form sebagai ide penciptaan seni karya lukis
http://digilib.isi.ac.id/7065/1/BAB%20I.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Dalam Jurnal ini, peneliti mengeksplorasi penerapan konsep "bentuk signifikan" sebagai dasar dalam pembuatan karya seni lukis. Referensi utama yang diambil adalah kontribusi Clive Bell, Roger Fry, dan Piet Mondrian. Tulisan ini mengulas secara rinci bagaimana proses pembuatan lukisan menggunakan teknik khas cat akrilik di atas kanvas. Namun, fokus utama jurnal ini adalah pada interkoneksi antara konsep teori bentuk signifikan dengan sebuah lukisan. Hal ini membuka diskusi mendalam mengenai bagaimana sebuah karya seni lukis dapat mengandung makna melalui penekanan pada elemen-elemen bentuk yang memiliki kekuatan visual yang mendalam dan mampu menyampaikan pesan atau makna secara lebih mendalam kepada pengamat.
30. Male gaze dan pengaruhnya terhadap Representasi Perempuan dalam lukisan "Realis Surealis" Karya Zaenal Ariffin
https://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/1692
Jurnal Pameran yang diberi judul "Perilaku" ini berfokus kepada representasi eksistensi seniman Arifin, yang tidak semata-mata untuk mencari popularitas dalam kehidupan, melainkan untuk mentransfer nilai-nilai, karakter, dan prilaku yang positif melalui sentuhan artistiknya ke dalam karyanya yang ia sebut sebagai lukisan realisme. Manifestasi dari pandangan atau sudut pandang pria (the male gaze) terlihat saat Arifin menggambarkan perempuan sebagai objek untuk mengeksplorasi tentang tubuh dan eksistensinya. Dalam lukisan berjudul Dialog Khayalan; Kekuatan Wanita; dan Kekuatan Cinta, Arifin menampilkan peran perempuan sebagai sosok yang mandiri, tangguh, dan beradab. Perempuan dihadirkan sebagai individu yang terbuka terhadap pemikiran baru, menerima kritik, dan selalu berupaya untuk memperbaiki diri. Kombinasi kekuatan dan kelembutan inilah yang dijadikan oleh Arifin sebagai dualitas untuk menginspirasi semangat perempuan dalam meraih cita-citanya.
Komentar
Posting Komentar